Beranda | Artikel
Tips Melejitkan Diri di Jaman Now - Syaikh Abdus Salam asy-Syuwaiar #NasehatUlama
Senin, 12 September 2022

Baiklah, di antara perkara yang sebaiknya diperhatikan seseorang
dalam menuntut ilmu
adalah berusaha untuk senantiasa menjernihkan pikiran.
Berusaha meringankan (beban pikirannya), dan ini dapat berlaku pada beberapa hal:
meringankan pikiran dari galau, dengan menjauhi penyebabnya,
dan meringankan pikiran dari kesibukan.
Bagaimana cara meringankan pikiran dari galau?
Yaitu dengan cara menjauhi sesuatu yang menambah kegalauanmu, karena ada hal-hal dapat mendatangkan kegalauan
dan kerisauan, maka jauhi semua itu!
Ibnu Abi Zamanin al-Maliki rahimahullah menyebutkan dalam kitab Ushul as-Sunnah, bahwa Syuraih.
Syuraih ini adalah seorang “mukhadram”, yaitu orang yang mendapati masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi tidak pernah melihat Nabi,
dan Umar radhiyallahu ‘anhu menjadikannya sebagai Qadhi.
Syuraih adalah salah seorang tabi’in paling baik, akan tetapi bukan terbaik karena yang terbaik adalah Uwais al-Qarni,
sebagaimana yang diriwayatkan Muslim. Namun Syuraih adalah salah seorang tabi’in yang paling baik.
Syuraih al-Qadhi rahimahullahu Ta’ala berkata,
“Jika datang fitnah-fitnah, maka janganlah kamu mencari-cari kabarnya dan jangan pula mengabarkannya!”
Yakni jangan kau mendengar kabarnya, sehingga kegalauan mendatangimu!
Jangan pula kau mengabarkan apa pun tentangnya, sehingga itu menyita waktumu
dan menyibukkanmu dengan sesuatu yang membuatmu lalai dari ilmu.
Terkadang meringankan beban dari perkara-perkara ini
menjadikan Allah ‘Azza wa Jalla memberkati waktumu.
Waktumu sangat singkat, maka berusahalah selalu untuk meringankan beban dari hal-hal ini.
Seorang ulama salaf pernah berkata,
“Seandainya keluargaku menyuruhku membeli kacang, maka aku tidak akan mendapat ilmu sedikit pun.”
“… maka aku tidak akan mendapat ilmu sedikit pun.”
Berusahalah selalu meringankan beban, akan tetapi itu bukan berarti kamu harus durhaka terhadap orang tua,
atau berhenti melakukan tugas kewajiban,
tidak, tentu ini sebuah kebodohan!
Namun, hendaklah ia dapat menyelaraskan antara perkara-perkara ini,
di samping itu ia harus tetap menghindari hal yang tidak bermanfaat.
Jika semua kita mencermati dirinya sendiri,
pasti akan mendapati dirinya sibuk dengan hal-hal yang bukan hanya mubah, bahkan dengan
hal yang sekurang-kurangnya hukumnya makruh.
Andai ia mengurangi hal-hal ini
dan menggantinya dengan fokus kepada ketaatan dengan menuntut ilmu, maka itu penting sekali.
Salah satu hal yang berkaitan dengan tahap awal dalam menuntut ilmu,
hal yang harus diperhatikan dalam menuntut ilmu, yaitu kamu membuat suatu metode
yang khusus untukmu, tanpa bergantung pada orang lain.
Buatlah suatu metode khusus untukmu.
Hal ini karena sebagian orang enggan menghafal kecuali jika dengan temannya,
tidak menghadiri pelajaran kecuali jika dengan kawannya,
dan tidak melakukan apapun kecuali dengan para sahabatnya.
Orang ini, jika temannya baik, maka ia ikut baik, tapi jika temannya buruk, maka ia pun ikut buruk.
Jika temannya malas, ia ikut malas. Jika mereka semangat dan mengunggulinya, ia merasa lelah.
Maka janganlah pernah seperti itu!
Berusahalah untuk memiliki metode menuntut ilmu yang khusus bagimu, tidak tergantung orang lain.
Baik itu dalam menghafal, membaca,
penelitian, dan belajar kelompok.
Buatlah metode khusus untukmu,
yang jika kamu telah terbiasa dengan metode ini selama satu, dua, tiga, atau empat tahun,
maka perkara ini menjadi tabiatmu.
Menjadi tabiat.
Jika kamu masuk rumah, maka kamu akan langsung membaca buku,
atau mengulangi hafalanmu sendiri, atau lain sebagainya.
Maka berusahalah untuk tidak bergantung pada orang lain dalam sebagian proses menuntut ilmu.
Namun hendaklah kamu bergantung pada dirimu sendiri,
agar hal ini menjadi tabiatmu,
dan agar kamu tidak bergantung pada orang lain; jika mereka baik kamu ikut baik, dan jika buruk kamu juga ikut buruk.

====

طَيِّبٌ مِنَ الْأُمُورِ الْمُهِمَّةِ الَّتِي يَحْسُنُ بِالْمَرْءِ أَنْ يَعْتَنِيَ بِهَا

فِي طَلَبِ الْعِلْمِ

أَنْ يَعْتَنِيَ بِخُلُوِّ الْخَاطِرِ

يُحَاوِلُ أنْ يَتَخَفَّفَ وَالتَّخَفُّفُ يَكُونُ مِنْ أُمُورٍ

يَتَخَفَّفُ مِنَ الْهَمِّ فَيَبْتَعِدُ عَمَّا يُسَبِّبُ لَهُ هَمًّا

وَالتَّخَفُّفُ مِنَ الشُّغْلِ

التَّخَفُّفُ مِنَ الْهَمِّ يَكُونُ بِمَاذَا؟

بِأَنْ تَبْتَعِدَ عَمَّا يَزِيدُ عَنْكَ الْهَمَّ بَعْضُ الْأَشْيَاءِ تَأْتِيَكَ بِهُمُوْمٍ

وَتَأْتِيْكَ بِغُمُوْمٍ فَابْتَعِدْ عَنْهَا

ذَكَرَ ابْنُ أَبِي زَمَنِيْنَ الْمَالِكِيُّ عَلَيْهِ رَحْمَةُ اللهِ فِي كِتَابِ أُصُولِ السُّنَّةِ أَنَّ شُرَيْحًا

شُرَيْحٌ كَانَ مُخَضْرَمًا أَدْرَكَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَكِنَّهُ لَمْ يَرَهُ

وَوَلَّاهُ عُمَرُ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ الْقَضَاءَ

فَكَانَ مِنْ خَيْرِ التَّابِعِينَ لَيْسَ خَيْرَ التَّابِعِينَ وَإِنَّمَا خَيْرُ التَّابِعِينَ أُوَيْسٌ الْقَرَنِيُّ

كَمَا فِي مُسْلِمٍ وَإِنَّمَا هُوَ مِنْ خَيْرِ التَّابِعِينَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

أَنَّ شُرَيْحًا الْقَاضِي رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى كَانَ يَقُولُ

إِذَا جَاءَتِ الْفِتَنُ فَلَا تَسْتَخْبِرْ وَلَا تُخْبِرْ

يَعْنِي لَا تَسْمَعْ أَخْبَارًا فَيَأْتِيَكَ هَمٌّ

وَلَا تُخْبِرْ شَيْئًا فِي أُمُورِ الْأَخْبَارِ هَذِهِ فَتُشْغِلُ وَقْتَكَ

وَتَنْشَغِلُ فِيمَا يُضَايِعُ عَلَيْكَ الْعِلْمَ

فَأَحْيَانًا التَّخَفُّفُ مِنْ هَذِهِ الْأُمُورِ

يُبَارِكُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ فِي وَقْتِكَ

وَقْتُكَ قَصِيرٌ جِدًّا فَاحْرِصْ دَائِمًا عَلَى التَّخَفُّفِ مِنْ هَذِهِ الْأُمُورِ

وَقَدْ جَاءَ عَنْ بَعْضِ السَّلَفِ أَنَّهُ قَالَ

لَوْ أَمَرَنِي أَهْلِي بِشِرَاءِ الْبَاقِلَّاءِ لَمَا اكْتَسَبْتُ مِنَ الْعِلْمِ شَيْئًا

مَا اكْتَسَبْتُ مِنَ الْعِلْمِ شَيْئًا

فَدَائِمًا حَاوِلْ أَنْ تَتَخَفَّفَ لَيْسَ مَعْنَى أَنَّكَ تَتَخَفَّفُ أَنْ تَعُقَّ بِوَالِدَيْكَ

أَوْ تَنْقَطِعَ عَنِ الْوَاجِبَاتِ

لَا هَذَا نَقْصٌ فِي الْعَقْلِ وَلَا شَكَّ

وَلَكِنَّ الْمَرْءَ يَجْمَعُ بَيْنَ الْأُمُورِ

وَلَكِنْ يَتَخَفَّفُ مِمَّا لَا فَائِدَةَ فِيهِ

وَكُلُّ امْرِئٍ مِنَّا لَوْ نَظَرَ فِي خَاصَّةِ نَفْسِهِ

سَيَجِدُ أَنَّهُ يَنْشَغِلُ بِبَعْضِ لَا أَقُولُ مُبَاحَاتٍ بَلْ هُوَ

يَعْنِي أَقَلُّهُ نَقُوْلُ مَكْرُوْهَاتٍ عَلَى أَقَلِّ أَحْوَالِهَا

فَلَوْ تَخَفَّفَ مِنْ هَذِهِ الْأُمُورِ

وَأَبْدَلَهَا بِالْاِنْشِغَالِ بِالطَّاعَةِ فِي الْعِلْمِ فَإِنَّهُ مُهِمٌّ

مِمَّا يَتَعَلَّقُ بِالْاِبْتِدَاءِ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ

يَجِبُ أَنْ تُعْنَى فِي طَلَبِ الْعِلْمِ بِأَنْ تَجْعَلَ شَيْئًا

خَاصًّا بِكَ غَيْرَ مُرْتَبِطٍ بِالنَّاسِ

اجْعَلْ شَيْئًا خَاصًّا بِكَ

بَعْضُ الْإِخْوَانِ لَا يَحْفَظُ إِلَّا مَعَ صَاحِبِهِ

وَلَا يَحْضُرُ الدَّرْسَ إِلَّا مَعَ صَدِيْقِهِ

وَلَا يَفْعَلُ شَيْئًا إِلَّا مَعَ أَصْحَابِهِ

هَذَا إِذَا أَحْسَنُوا أَحْسَنَ وَإِذَا أَسَاءُوا أَسَاءَ

وَإِذَا ضَعُفُوا ضَعُفَ وَإِذَا قَوُوا وَغَلَبُوهُ تَعِبَ

فَدَائِمًا يَكُونُ لَيْسَ كَذَلِكَ

فَاحْرِصْ عَلَى أَنْ يَكُونَ لَكَ مَسْلَكٌ وَطَرِيقٌ فِي الْعِلْمِ خَاصٌّ بِكَ بَعِيدٌ عَنِ النَّاسِ

حِفْظٌ قِرَاءَةٌ

بَحْثٌ مُدَارَسَةٌ

اِجْعَلْ لَكَ شَيْئًا خَاصًّا بِكَ

بِحَيْثُ أَنَّكَ إِذَا اعْتَدْتَ عَلَى هَذَا سَنَةً وَسَنَتَيْنِ وَثَلَاثًا وَأَرْبَعًا

يُصْبِحُ هَذَا الْأَمْرُ سَجِيَّةً لَكَ

يُصْبِحُ سَجِيَّةً

فَإِذَا دَخَلْتَ إِلَى بَيْتِكَ سَتَجِدُ أَنَّكَ تَقْرَأُ الْكِتَابَ مُبَاشَرَةً

أَوْ تُرَدِّدُ مَحْفُوْظَكَ وَحْدَكَ وَهَكَذَا

إِذًا احْرِصْ عَلَى أَلَّا تَرْتَبِطَ بِغَيْرِكَ فِي بَعْضِ تَحْصِيلِ الْعِلْمِ

وَإِنَّمَا تَكُونُ مُرْتَبِطًا بِنَفْسِكَ

لِكَي يَكُونَ هَذَا الْأَمْرُ سَجِيَّةً لَكَ

وَلِكَيْ لَا تَتَعَلَّقَ بِغَيْرِكَ إِنْ أَحْسَنُوْا وَأَحْسَنْتَ وَإِنْ أَسَاءُوا أَسَأْتَ


Artikel asli: https://nasehat.net/tips-melejitkan-diri-di-jaman-now-syaikh-abdus-salam-asy-syuwaiar-nasehatulama/